Kamis, 27 Oktober 2011

Hadits-hadits tentang bulan Dzulhijjah

Hari ini ketemu artikel bagus tentang hadis seputar bulan dzulhijah di 




berikut ringkasannya (ada beberapa hadis yang tidak saya tampilkan terutama tentang haji). Jika ingin versi lengkapnya silahkan kunjungi link di atas.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
بسم الله الرحمن الرحيم



Sebagai persiapan menghadapi bulan Dzulhijjah, berikut ini, kami sebutkan hadits-hadits yang menyebutkan amalan yang perlu dilakukan di bulan tersebut, mudah-mudahan Allah menjadikan risalah ini bermanfa'at. Allahumma aamin.

Rabu, 26 Oktober 2011

Waktu Waktu Sholat

Allah Ta’ala berfirman:


أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا


“Dirikanlah shalat karena matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra`: 78)

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa`: 103)



Sabtu, 15 Oktober 2011

Zakat Rumah Tinggal dan Kendaraan

Ketika Adi bertanya mengenai rumah yang kita tinggali apakah perlu di bayarkan zakat (catatan: rumah tersebut masih kredit). Ternyata pemahaman teman-teman selama ini berbeda-beda seperti berikut;
  • tidak perlu dizakati
  • perlu dizakati selama satu kali saat kredit lunas
  • hanya perlu dizakati saat kita jual atau disewakan untuk bisnis
Demi menenangkan hati, maka googlinglah sekali lagi...berikut hasilnya (sebenarnya lumayan banyak referensi link yang diberikan Mbah Google, hanya saja saya tampilkan dua link disini karena kebetulan saya belum menemukan referensi lain yang berbeda. Kalau ada kawan yang punya referensi pembanding mohon di share juga ya)

1.  http://almanhaj.or.id
=================================================

ZAKAT RUMAH DAN KENDARAAN
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz


Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Seorang lelaki memiliki beberapa buah kendaraan dan rumah yang disewakan, uang hasil persewaan itu dipakainya untuk menutupi kebutuhan keluarga. Sebagai catatan, ia tidak pernah menyimpan uang itu genap setahun. Apakah ia wajib mengeluarkan zakatnya ? Bilakah kendaraan dan rumah wajib dikeluarkan zakatnya dan berapakah jumlah yang harus dikeluarkan zakatnya ? Wassalamu ‘alaikum warah-matullahi wa barakatuhu.

Jawaban.
Jika kendaraan atau rumah tersebut digunakan untuk tempat tinggal atau disewakan maka tidak ada kewajiban zakat atasnya. Namun jika dipergunakan untuk diperjual belikan, maka nilai barang tersebut wajib dikeluarkan zakatnya setiap kali genap satu haul. Jika uang itu ia gunakan untuk kebutuhan rumah tangga, atau untuk jalan-jalan kebaikan atau kebutuhan lainnya, sebelum genap satu tahun, maka tidak ada kewajiban zakat atas anda. Beradasarkan dalil-dalil umum dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang berkenaan dengan masalah ini. Dan berdasarkan hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad yang hasan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau memerintahkan supaya mengeluarkan zakat atas barang yang dipersiapkan untuk didagangkan.

[Syaikh Ibnu Baz, Fatawa Az-Zakah, disusun oleh Muhamad Al-Musnad, hal.30]

ZAKAT BARANG YANG DISEWAKAN
Oleh
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

Pertanyaan.
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Saya mempunyai gedung yang disewakan. Apakah saya menzakati harga pokoknya atau cukup menzakati hasil penyewaannya ? Tolong beritahu saya, semoga anda mendapat pahala.

Jawaban
Zakatnya hanya pada hasil penyewaan saja jika telah dimiliki selama satu tahun. Jika menggunakannya sebelum genap setahun, maka gugurlah kewajiban zakat itu. Adapun untuk harga bangunan tersebut, tidak ada zakatnya, karena bangunan itu tidak diproyeksikan untuk dijual.

Demikian juga setiap barang yang diproyeksikan untuk digunakan atau disewakan, tidak ada zakat pada harganya, adapun zakatnya adalah pada hasil penyewaannya.

[Fatawa Al-Lu’lu Al-Makin min Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, hal 140-141]

[Disalin dari. Kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, hal 270-271 Darul Haq]
===================================================

2. http://bazkabmalang.org

===================================================

DASAR PERHITUNGAN ZAKAT
1
Semua kekayaan atau peralatan yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi kehidupan yang layak, bebas dari zakat (rumah tinggal, pakaian dan makanan sehari-hari, dan lain sebagainya).
2
Semua kekayaan dan alat yang dipakai, tetapi bukan kebutuhan pokok, bisa dikembangkan tetapi karena dipakai, menjadi tidak berkambang, di kenalkan zakat sekali saja, debgab kadar 2,5% tanpa mempertimbangkan nisab. Jenis ini diistilahkan kekayaan (perhiasan,alat hiburan dan lainnya).
3
Semua kekayaan yang bukan kebutuhan pokok, bisa dikembangkan/diproduksikan, tetapi dikembangkan, disimpan, ditabung, dan mencapai nisab 91,92 gram, dikenakan zakat setiap tahun sebesar 2,5% menurut nilai terakhir (rumah, tanah, uang, emas yang disimpan )
4
Semua kekayaan yang dikembangkan, dijadikan modal usaha seperti diperdagangkan , apabila dalam satu tahunjumlah modal dan keuntungan yang tersedia mencapai nisab 91,92 gram emas diperkenakan zakat 2,5%.
Alat usaha ,mesin, gedung dan perlengkapannya, karena dipakai, hanya dikenakan zakat sebagaimana kekayaan pada butir B, yakni sekali dengsn kadar zakat 2,5% dari nilainya.
5
Semua hasil pertanian yang pada saat menuai mencapai nilai 815 kg. Beras, dikenakan zakat seketika, antara 5-10% (pada umumnya sekarang kadarnya 5% sebab perlu biaya pengolahan).
6
Pengusaha hewan yang tidak dimaksudkan ternak tetapi hanya membesarkan atau dijual produknya, masuk katagori perusahaan (tambak udang, pengusaha unggas pedaging/ petelur , sapi pedaging dan lain sebagainya).
7
Semua usaha perternakan (usaha membiakan hewan),apabila setelah setahun mencapai volume yang ditentukan, dikenakan zakat bervariasi (onta setiap 5 ekor dikenakan 1 kambing, sapi setiap 30 ekor , 1 anak sapi dan kambing setiap 40 ekor , 1 kambing)
8 Penangkapan ikan dilaut sama dengan usaha perdagangan.
9 Penghasilan dari potensi sama dengan usaha perdagangan.
10
Semua barang temuan setelah jelas tidak ada pemiliknya, apabila bernilai 91,92 gram emas atau lebih, dikenakan zakat 20% seketika.
===========================================

Wallahu a'lam

Jumat, 20 Mei 2011

Hadis Arbain ke enam: Halal dan Haram

Dalam kesepatan pengajian kemaren malam, Bayu telah membacakan dari Bulughul Mahram bab tentang halal-haram makanan.

Kebanyakan hadis yang dibacakan sangat jelas (tanpa perlu penjelasan lebih lanjut). Pengajian makin menarik kala para peserta mencoba menarik hadis dalam konteks permasalahan yang mereka hadapi. Misalnya, ada hadis yang menyebutkan tentang larangan memakan burung yang memiliki cakar yang tajam; hadis ini langsung disambut pertanyaan, "Tajamnya yang seperti apa?".

Buat orang awam seperti kita ini, kita memerlukan pedoman bagaimana bersikap terhadap hal-hal yang belum kita ketahui secara jelas halal-haramnya. Nah ternyata, panduan tersebut dapat terlihat dalam hadis arbain ke enam tentang halal dan haram.

Dalam hadis ini dijelaskan kalau yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Dan diantara keduanya ada perkara yang dinamakan syubhat (meragukan). Lagi-lagi untuk orang awam seperti kita ini, bahkan untuk perkara halal dan haram yang sudah jelas pun kita banyak tidak mengetahui dasar hadisnya.

Yang kita ketahui kebanyakan adalah "pemahaman"  yang sudah beredar dimasyarakat, seperti halnya pemahaman "Haram memakan hewan yang hidup di dua air".....saya belum melakukan googling lebih jauh, tapi saya dapati tidak ada nash Quran ataupun hadis yang menyebutkan hal ini (bagi yang telah mengetahui nash Quran atau hadisnya boleh dishare sehingga bisa dijadikan referensi). Apakah artinya kita boleh memakan katak...wallahua'lam, saya belum memiliki pengetahuan yang jelas tentang itu.

Bagi saya, selama saya belum meiliki pengetahuan yang jelas tentang hal tersebut....maka menghindari hal tersebut adalah lebih utama selama masih ada alternatif yang sudah jelas kehalalannya.

Sekali lagi wallahu'alam....

Untuk pembahasan hadis yang lebih lengkap, silahkan baca kutipan penuh berikut yang di ambil dari http: //ulamasunnah.wordpress.com

Jumat, 29 April 2011

Niat

Pernah dengar cerita Ali Baba?, ada sebuah goa yang berisi banyak harta karun, yang hanya bisa dibuka dengan "password" tertentu?....

Sekarang bayangkan hal ini terjadi pada diri kita. Kita tahu "password"nya apa....tapi kita nggak pernah bisa menikmati harta karun tersebut...karena apa? karena kita lupa mengucapkan passwordnya atau lebih parah lagi kita terlalu malas untuk mengucapkan password itu.....

Itulah yang bisa terjadi pada kita. Kita mungkin telah melewatkan kesempatan mendapat "pahala dan rahmat" dari Allah SWT, hanya karena kita menganggap yang kita lakukan adalah suatu kebiasaan tanpa meniatkannya untuk Allah.

Masalah niat ini menjadi sedemikian penting hingga banyak ulama menempatkannya dalam pembahasan pertama dalam kitab mereka. Salah satunya bisa dilihat dalam hadis arba'in An-Nawawiy. Berikut hadisnya

Sabtu, 19 Maret 2011

Adab dalam berdoa

Di ambil dari buku "Doa dan Zikir" syaikh Yazid bin Abdul Qadir Jawaz (plus beberapa sumber di Internet untuk poin yang tidak ada hadisnya)
==============================================
Di antara adab berdoa dan beberapa faktor penyebab dikabulkannya doa adalah sebagai berikut; 
  • Ikhlas karena Allah SWT semata  

  • Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dengan bacaan shalawat atas Rasulullah SAW dan diakhiri dengan hal yang sama
     
  • Bersungguh-sungguh dalam berdoa serta yakin akan dikabulkan
     
  • Mendesak dengan penuh kerendahan dan tidak terburu-buru

Jumat, 18 Maret 2011

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya?

Ada satu peribahasa yang sudah umum "Buah tak jatuh jauh dari pohonnya". Satu anggapan yang menyatakan kalau kelakuan anak mencerminkan kelakuan orang tuanya.

Ada juga anggapan lain, kalau kita durhaka kepada orang tua kita, maka kelak anak kita akan durhaka juga kepada kita.

Sebagai orang tua menjadi kewajiban kita untuk mendidik anak dan keluarga kita. Di dalam buku "Mendidik Anak Perempuan" karya Abdul Mun'im Ibrahim, saya temukan beberapa referensi yang mungkin berkenaan dengan hal ini


Sabtu, 05 Maret 2011

Hiburan untuk orang Sabar

Kalau ane berkaca pada perjalanan hidup ane, pasti isinya beragam. Ada yang senang, tapi ada juga saat susah, sedih, takut dan lain sebagainya. Kesenangan, keburukan yang datang silih berganti adalah suatu kepastian dalam hidup ini


"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS Al-Anbiya; 21:35)

Rabu, 02 Maret 2011

Belajar membangun kualitas hidup dari Rasulullah saw

Kali ini dapat kiriman artikel dari BDI TOTAL
=============================================


Oleh : Ibnu Muhammad Aini

Allah berfirman :

 
"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika
Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka,
dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya
sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata."
(QS. 3:164)


Selasa, 01 Maret 2011

Mengenal Jin (3); Minta tolong pada Jin?

Bolehkah Meminta Tolong kepada Jin?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullahu menjelaskan: “Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan bahwa meminta bantuan kepada jin ada tiga bentuk:
Pertama: Meminta bantuan dalam perkara ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti menjadi pengganti di dalam menyampaikan ajaran agama.

Kedua: Meminta bantuan kepada mereka dalam perkara yang diperbolehkan. Hal ini diperbolehkan, dengan syarat wasilah (perantara) untuk mendapatkan bantuan jin tersebut adalah sesuatu yang boleh dan bukan perkara yang haram. (Perantara yang tidak diperbolehkan) seperti bilamana jin itu tidak mau memberikan bantuan melainkan dengan (mendekatkan diri kepadanya dengan) menyembelih, sujud, atau selainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan sebuah riwayat bahwa ‘Umar radhiallahu ‘anhu terlambat datang dalam sebuah perjalanan hingga mengganggu pikiran Abu Musa radhiallahu ‘anhu. Kemudian mereka berkata kepada Abu Musa radhiallahu ‘anhu: “Sesungguhnya di antara penduduk negeri itu ada seorang wanita yang memiliki teman dari kalangan jin. Bagaimana jika wanita itu diperintahkan agar mengutus temannya untuk mencari kabar di mana posisi ‘Umar radhiallahu ‘anhu?” Lalu dia melakukannya, kemudian jin itu kembali dan mengatakan: “Amirul Mukminin tidak apa-apa dan dia sedang memberikan tanda bagi unta shadaqah di tempat orang itu.” Inilah bentuk meminta pertolongan kepada mereka dalam perkara yang diperbolehkan.

Ketiga: Meminta bantuan kepada mereka dalam perkara yang diharamkan seperti mengambil harta orang lain, menakut-nakuti mereka atau semisalnya. Maka hal ini adalah sangat diharamkan di dalam agama.

Mengenal Jin (2): Gangguan dan terapi-nya

Sebab diganggu Jin:
1.    Kehendak Allah
2.    akibat perbuatan maksiat
3.    Jin jatuh cinta
4.    Jin iseng (sifat ingin menggoda)
5.    sihir
6.    balas dendam, karena diganggu

Tanda –tanda seorang kerasukan jin

1. Tanda dalam tidurnya
·         Sulit tidur malam,
·        Banyak bangun malam,
·        Mimpi yang menakutkan.
·        Melihat binatang dalam tidurnya seperti kucing, anjing.
·        Giginya mengerat.
·        Tertawa, mengigau, teriak dalam tidur.
·        Mengaduh-aduh dalam tidur.
·        Mimpi jatuh dari tempat yang tinggi.
·        Mimpi dirinya di kuburan, tempat-tempat yang kotor atau jalan yang menakutkan.
·        Mimpi melihat sesuatu dengan sifat-sifat aneh (tinggi sekali, hitam, menakutkan dll).
·        Mimpi melihat bayang-bayang dirinya dalam tidurnya.

Mengenal Jin (1): Keberadaannya

Pengajian tadi malam lumayan berat karena membahas tentang Jin.Karena panjangnya pembahasan, maka materi dari pak Aslam akan saya potong menjadi beberapa bagian.

Adalah bagian dari aqidah seorang muslim untuk mempercayai hal yang ghaib (QS Al Baqarah; 2:3)

Salah satu dari hal yang ghaib yang wajib di percayai adalah tentang Jin. Di dalam Alquran ditemukan paling tidak lima kata yang sering digunakan untuk menunjuk makhluk halus dari jenis jin, yaitu jin, jaan, jinnat, iblis, dan syaithan.

Jumat, 18 Februari 2011

Doa berlindung dari 8 hal

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ 
الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ


”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” Kata Abu Umamah radhiyallahu ’anhu: ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud 4/353)

Pembahasan lengkapnya silahkan simak disini http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/rahasia-do-a-mengatasi-hutang.htm

Panjang angan-angan

Sebenarnya materi awalnya adalah segeralah berbuat baik, tapi kok ya bisa nyambung dengan materi panjang angan-angan yang dibawakan Pak Aslam pas pengajian semalam

================================


Jabir r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda,  
"Sesungguhnya perkara yang aku amat bimbang menimpa umatku ialah menurut hawa nafsu dan angan-angan yang panjang, adapun menurutkan hawa nafsu itu akan menutup segala pintu kebenaran dan panjang angan-angan akan menyebabkan lupa pada akhirat, adapun dunia ini sedang bergerak pergi, sedangkan akhirat pula sedang bergerak datang dengan pantas, setiap keduanya iaitu dunia dan akhirat itu mempunyai anak-anak. Ketahuilah mereka yang menjadi anak-anak dunia, sesungguhnya dunia adalah tempat beramal atau melakukan segala kerja, manakala hari akhirat adalah hari perhitungan dan tiada amal." (HR al-Bukhari)

Selasa, 15 Februari 2011

Keutamaan Sholat subuh berjamaah

Buat sebagian orang (termasuk yang nulis ini), sholat berjamaah di masjid terasa begitu berat. Terlebih tinggal di kota kecil di luar negeri seperti sekarang ini.

Tapi kaliau dipikir-pikir, kalau status ibadah masih kayak gini-gini aja, bisa-bisa nggak naik kelas nih ke derajat yang lebih baik. 

Untuk awal yang baik, sepertinya sholat subuh berjamaah bisa menjadi target yang realistis, alasannya;
  • badan masih seger, baru bangun pagi
  • subuh disini sekarang jam 6.53 (nggak terlalu pagi dan nggak terlalu mepet dengan jam kantor)
  • sekitar jam 7.05 aktifitas subuh sudah selesai. Masih banya waktu untuk persiapan bekerja atau anak sekolah
Diluar alasan tsb, tentunya keutamaan-keutamaan sholat shubuh berikut bisa dijadikan pertimbangan

Abu Hurairah ra berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تَفْضُلُ صَلَاةُ الْجَمِيعِ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ وَحْدَهُ بِخَمْسٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا, وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ. ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ: فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ: إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
 
“Shalat berjama’ah lebih utama dibanding shalatnya salah seorang dari kalian dengan sendirian dengan dua puluh lima bagian. Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” Abu Hurairah kemudian berkata, “Jika mau silakan baca, “Sesungguhnya bacaan (shalat) fajar disaksikan (oleh para malaikat).” (QS. Al Israa: 78). (HR. Al-Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Dari Abu Hurairah ra dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ
 
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)

Usman bin Affan ra berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
 
“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

Jundab bin Abdillah Al-Qasri ra berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
 
“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)

Dalam hadis-hadis lainnya

Diriwayatkan dari Abu Musa al Asy'ari ra ia berkata Rasulullah saw bersabda: ''Barangsiapa yang sholat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.'' (HR Al Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah sholat Subuh dan sholat Ashar.


Hadis riwayat Abu Hurairah ra; bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Para malaikat datang berganti-gantian kepada kalian pada waktu malam dan siang hari. Mereka berkumpul saat shalat shubuh dan ashar. Kemudian yang menjaga kalian diwaktu malam naik. Kemudian Allah Yang Maha Mengetahui urusan mereka bertanya; Bagaimana keadaan hamba-hamba Ku ketika kalian tinggalkan?, mereka menjawab; kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang shalat dan kami datang juga ketika mereka sedang shalat"



Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra, ia berkata: Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau memandang bulan pada malam purnama dan bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat Rab kalian seperti kalian melihat bulan itu, alian tidak terhalang melihat-Nya. Apabila kalian mampu, jangan lalaikan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, yaitu shalat ashar dan shubuh. Kemudian Jarir membaca firman Allah: Dan bertasbihlah dengan memuji Rab-mu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam.

disebutkan dalam satu riwayat Imam At Turmuzi: '”Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah saw, Dua rakat shalat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.

Rasulullah saw mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan sholat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits, ''Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.'' (HR Tirmizi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

sabda Rasulullah saw, “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah)

Mengingat begitu banyak keutamaan shalat shubuh, yuk kita mulai shubuh berjamaan di Mesjid :)

Wallahu a'lam

Jumat, 11 Februari 2011

Marah

Pernah dong marah...
entah itu marah kepada orang lain, marah terhadap keadaan, atau malah kepada orang-orang terdekat kita (orang tua, istri anak atau kerabat)....

berikut hasil penelususuran saya di software salafi db dan beberapa referensi di Internet

Seorangmuslim hendaknya mampu menahan amarah

 
وَالْكَظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

“…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)  orang lain dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran: 134).


 

Dari Abu Hurairah: seseorang berkata kepada Nabi SAW: "Berilah wasiat kepadaku", Sabda Nabi SAW,"Janganlah engkau mudah marah". Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali, Sabda beliau,"Janganlah engkau mudah marah". (HR Bukhari)

Orang yang mampu menguasai diri ketika marah adalah orang yang kuat


Hadis riwayat Abu Hurairah ra; ia berkata: Bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat, tetapi orang yang kuat itu ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah."


Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah
 

Hadis riwayat Abu Bakrah, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang tidak boleh memutuskan perkara antara dua orang ketika ia sedang marah"

Boleh marah, tapi hanya jika...

dalam sebuah hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
 
ما خيّر النبي صلى الله عليه وسلم بين أمرين إلا اختارأيسرهما ما لم يأثم فإذا كان الإثم كان أبعدهما منه والله ما انتقم لنفسه فى شيء يؤتى إليه قطّ حتى تنتهك حرمات الله فينتقم لله. [رواه البخاري]

“Tidaklah diajukan dua pilihan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali beliau akan memilih yang paling mudah, selama tidak mendatangkan dosa. Jika itu adalah dosa, maka beliau akan menjauhi keduanya, dan demi Allah beliau tidak pernah marah karena urusan pribadi yang beliau hadapi, kecuali jika kehormatan Allah dilanggar maka beliau akan marah karena Allah.” (HR. Bukhari)

Yang sebaiknya dilakukan di saat marah 

Diam

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
علّموا ويسّروا ولا تعسّروا وإذا غضب أحد كم فليسكت   

“Ajarilah, berilah kabar gembira dan jangan menyusahkan, bila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam.” (HR. Ahmad dan Bukhari)

Mengubah posisi
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا غضب أحدكم وهو قائم فليجلس فإن ذهب عنه الغضب وإلا فليضطجع

”Jika salah seorang di antara kalian marah sedang ia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk hingga amarahnya hilang. Tetapi jika belum hilang maka hendaklah ia berbaring.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Berwudhu

"Sesungguhnya  marah itu daripada syaitan dan syaitan itu dijadikan daripada api dan sesungguhnya api itu terpadam dengan air. Maka jika sesiapa di antara kamu yang dalam keadaan marah, maka bersegeralah mengambil wudhu." (Hadis riwayat al-Imam Ahmad)

Memaafkan

وَالَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبَآئِرَ اْلإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ

“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (QS. Asy Syuura: 37)

Wallahua'lam bishshowab

Sabtu, 29 Januari 2011

Persiapan perjalanan (2) soal wudhu dan tayamum

Berdasarkan pengalaman selama ini...permasalahan bersuci sebelum sholat memang sering menjadi kendala tersendiri. Terutama mengenai tayamum.....saking jarangnya saya melakukan perjalanan jauh...setiap saat itu pula saya lupa bagaimana bertayamum.



Berwudhu

Sebenarnya di zaman modern ini, untuk berwudhu seharusnya tidak menjadi masalah. Hampir disemua sarana umum memiliki toilet (gratis ataupun berbayar). Bahkan didalam kendaraan (pesawat, kereta, kapal laut ataupun Bis) hampir semua dilengkapi toilet. Dan hampir setiap toilet memiliki wastafel. 

Kita bisa menggunakan wastafel untuk berwudhu. Nggak usah risih di anggap orang aneh....toh mereka nggak kenal kita :)

Persoalan baru muncul saat akan membasuh kaki......
  • kalau melepas sepatu dan mengangkat kaki ke westafel tentu tidak praktis dan tidak enak (bisa bikin becek :)
  • Kaus kaki menjadi ikut-ikutan basah (karena nggak mungkin kita keluar tolet sambil nenteng-nenteng kaus kaki sambil menunggu kaki kering)
Untuk hal ini ternyata ada solusi mudahnya. "Nggak usah lepas sepatu"

Jumat, 28 Januari 2011

Persiapan perjalanan (1) Doa dalam perjalanan

Senin depan insya Allah saya harus siap-siap ke Angola. Mumpung ada waktu, cari referensi dulu tentang persiapan perjalanan. Saya mulai dengan doa perjalanan, dan ternyata lumayan banyak doa yang bisa kita panjatkan dari mulai keluar rumah sampai tempat tujuan.


Dalam perjalanan kita disunahkan untuk memperbanyak do'a karena kondisi dalam perjalanan adalah saat yang mustajab (untuk dikabulkannya doa).



Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَالْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga do’a yang tidak diragukan lagi terkabulnya yaitu do’a seorang musafir, do’a orang yang terzholimi, dan do’a orang tua kepada anaknya.”



Doa ketika keluar rumah
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ أَضِلَّ اَوْ اُضَلَّ اَوْاَزَلََّ اَوْاُزِلَّ اَوْاَظْلَمَ اَوْاُظْلِمَ اَوْاَجْهَلَ اَوْيُجْهِلَ عَلَيَّ
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari tersesat dan disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, dari kegelapan dan digelapi dari berbuat bodoh dan dibodohi orang"



lalu dilanjutkan dengan do'a ini
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِاللهِ


"Dengan menyebut nama Allah aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah"


Doa naik kendaraan
Diawali dengan “Bismillah, bismillah, bismillah”. Ketika sudah berada di atas kendaraan, hendaknya mengucapkan, “Alhamdulillah”. Lalu membaca;



سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
“Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami"
Kemudian mengucapkan, “Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah”. Lalu mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca;
سُبْحَانَكَ إِنِّى قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzholimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau"



Kemudian dilanjutkan dengan
اَللّهُمَّ إِنَّانَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَاالْبِرَّوَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَاتُحِبُّ وَتَرْضَى، اَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا، وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ. اَللّهُمََّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِيْ السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُ فِيْ الأَهْلِ وَالْمَالِ. اَللّهُمَّ إِنَّانَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِالسَّفَرِوَكَآبَةِالْمُنْقَلَبِ وَسُوْءِالْمَنْظَرِفِيْ الأهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ
Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang Engkau sukai dan Engkau ridhoi. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga dan harta (ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu darikelelahan dalam bepergian, tempat kembali yang menyedihkan dan pemandangan yang jelek dalam keluarga, harta dan anak.



Membaca Do’a Ketika Mampir Di Suatu Tempat
Dari Khowlah binti Hakim As-Sulamiyah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَأَعُوذُبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْيَضُرُّهُشَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat kemudian dia mengucapkan; ”A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq.” (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap makhluk)”, maka tidak ada satu pun yang akan membahayakannya sampai dia pergi dari tempat tersebut.”

juga do'a berikut
اَللّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ اَهْلِهَا وَخَيْرَمَا فِيْهَا،وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ اَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya 
Daftar referensi blog
http://mromi.wordpress.com/2009/02/11/doa-ketika-akan-berangkat-haji/ 

http://asmssl0812.blog.friendster.com/tag/doa-dalam-perjalanan/


Kamis, 20 Januari 2011

Hukum Tajwid (3) Idghom

Idgham ( اِدْغَامْ ) artinya memasukkan. Hukum bacaannya yaitu, apabila ada Nun mati/Tanwin bertemu dengan huruf berikut  ي م ن و ل ر , maka Nun mati/tanwin dihilangkan (tidak dibaca lagi) digantikan dengan huruf Idgham tersebut.


untuk mudah mengingatnya kita pakai aja kata kunci Mawunya Lari ( رل - ي ن و م  ), qiqiqi....maksa lagi deh

Idgham pada kategori Hukum Nun mati/Tanwin terbagi 2 macam yaitu Idgham Bigunnah dan Idgham bilagunnah.

  • Idgham bigunnah (  اِدغَام بِغُنَه ) artinya memasukkan sambil mendengungkan. Idgham ini berlaku untuk huruf (   ي    م    ن    و    ). Cara membacanya yaitu mendengungkan atau menggetarkan saat proses bacaan idgham berlangsung.

         contoh
     tulisan-nya  Raghadan-wadkhuluu  dibaca Raghadaw-wadkhuluu


      
  • Idgam Bilagunnah (  اِدغَام بِلاغُنَه ) . Idgham ini berlaku untuk huruf  ل  dan  ر. Cara membacanya yaitu tidak didengungkan atau tidak digetarkan pada saat Idgam berlangsung.
         contoh
      tulisan-nya  tsamaratin-rizqaan  dibaca tsamaratir-rizqaan



 link asalnya diambil dari sini

Jumat, 14 Januari 2011

Keutamaan Berdzikir

Assalamualaikum wr. wb, selamat hari Jum’at buat semua…
Spt biasa, siapa aja nih rekan2 yg bawa mobil dan mau dapat pahala kasi tebengan utk Jum’atan ?... J

Berikut ada artikel ttg Zikir dan Majelis zikir/ilmu yg mudah2an bisa bermanfaat buat menambah wawasan Islam kita.

Wassalamualaikum wr.wb.
== Armon===
=============================================
Bila Banyak Berdzikir

Segala puji bagi Allah, Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun. Dzat yang menetapkan takdir dan mengatur segala urusan. Dzat yang mempergilirkan malam dan siang sebagai pelajaran bagi orang-orang yang memiliki hati dan pemahaman. Dzat yang menyadarkan sebagian makhluk dan memilihnya di antara orang pilihan-Nya dan kemudian Allah memasukkan dia ke dalam golongan orang-orang yang terbaik. Dzat yang memberikan taufik kepada orang yang Dia pilih di antara hamba-hamba-Nya kemudian Allah jadikan dia termasuk golongan al-Muqarrabin al-Abrar.

Segala puji bagi-Nya yang telah memberikan pencerahan kepada orang yang dicintai-Nya sehingga membuat mereka untuk bersikap zuhud di alam kehidupan dunia ini, sehingga mereka bersungguh-sungguh untuk meraih ridha-Nya serta bersiap-siap untuk menyambut negeri yang kekal. Oleh sebab itu, mereka pun menjauhi perkara yang membuat-Nya murka dan menjauhkan diri dari ancaman siksa neraka. Mereka menundukkan dirinya dengan penuh kesungguhan dalam ketaatan kepada-Nya serta senantiasa berdzikir kepada-Nya pada waktu petang maupun pagi. Dzikir itu senantiasa mereka lakukan walaupun terjadi perubahan keadaan dan di setiap kesempatan; malam maupun siang hari. Oleh sebab itu, bersinarlah hati mereka dengan pancaran cahaya keimanan (lihat Mukadimah Al Adzkar, dalam Shahih Al Adzkar, hal. 11) Saudaraku -semoga Allah menyinari hati kita dengan keimanan-, dzikir merupakan ibadah yang sangat agung. Allah ta’ala berfirman,

“Maka ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku juga akan mengingat kalian.” (QS. al-Baqarah: 152)


Jumat, 07 Januari 2011

Dinamika bertetangga

Status facebook seorang teman pekan lalu membuat miris

Di jepara 6 org dlm satu keluarga wafat krn keracunan "tiwul" yg dimakan gara2 g sanggup beli beras ... Ya ampun ironis bgt...ya Alloh angkatlah kesulitan bangsa kami..jauhkan dari segala kekufuran ...

Yang langsung kepikiran adalah istighfar kepada Allah, takut kalau-kalau orang-orang terdekat atau tetangga sendiri yang mengalami hal itu sementara kita hidup cukup.

“Tidaklah beriman kepadaku seorang yang kenyang sedangkan tetangga di sampingnya menderita kelaparan, sementara dia mengetahui.” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

Selasa, 04 Januari 2011

Sebab-Sebab Tertolaknya Doa

Alhamdulillah dapet kiriman artikel bagus dari Pak Aslam. Agak panjang tapi penting untuk dibaca
===================================================
 [Diterjemah dari Syurut Ad-Du'a wa Mawani' Al-Ijabah hal. 17-21 karya Said bin Wahf Al-Qahthani, dengan sedikit perubahan]

Di antara sebab-sebab tertolaknya doa adalah sebagai berikut:

Sebab pertama: Bergampangan dalam hal yang haram, baik dalam hal makanan, minuman, pakaian, dan pemberian makan. [1]
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kaum mukminin dengan perintah yang juga Dia tujukan kepada para rasul, “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[2] dan Dia juga berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”[3] Kemudian beliau menyebutkan seseorang yang letih dalam perjalanannya, rambutnya berantakan, dan kakinya berpasir, seraya dia menengadahkan kedua tanganya ke langit dan berkata, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.[4]

Sabtu, 01 Januari 2011

Seri Bacaan Shalat (3) habis

Setelah bacaan doa istiftah (1) dan (2),

Ta'awudz dan Basmalah [i]

maka Rasulullah SAW meminta perlindungan kepada Allah SWT dengan mengucapkan




"Saya berlindungkepada Allah dari syaithan yang terkutuk, dari bisikannya, kesombongannya dan tiupan mantra-mantranya."


Dan terkadang beliau menambahkan kalimat lainnya. Beliau mengucapkan



"Saya berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaithan....."