Jumat, 31 Desember 2010

Seri Bacaan Shalat (2): Do'a istiftah bagian dua

Berlanjut dari bagian pertama, sekarang kita lanjutkan dengan beberapa bacaan doa istiftah lainnya

Bacaan ketujuh






"Segala puji hanya milik Allah, pujian yang sangat banyak, yang baik dan penuh berkah"

Bacaan kedelapan




















"Ya Allah segala puji hanya bagi-Mu. Engkaulah cahaya seluruh langit dan bumi serta segenap mahluk yang ada padanya. Segala puji milik-Mu. Engkaulah Pemelihara seluruh langit dan bumi serta segenap mahluk yang ada pada keduanya. [segala puji milik-Mu, Engkaulah Penguasa segenap langit dan bumi serta segenap mahluk yang ada padanya]. Segala puji milik-Mu, Engkaulah Yang Maha Benar. Janji-Mu suatu yang Maha Benar, firman-Mu Maha Benar, pertemuan dengan-Mu suatu yang benar dan pasti, surga suatu yang benar, neraka suatu yang benar, hari kiamat suatu yang benar akan terjadi, para Nabi suatu yang benar, dan Muhammad SAW -sebagai Nabi dan rasul-Mu- adalah suatu yang benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri dan bertawakkal. Hanya kepada-Mu aku beriman. Hanya kepada-Mu aku bertaubat. Hanya kepada-Mu aku mengadu, dan hanya kepada-Mu aku memohon keputusan. (Engkaulah Rabb kami dan Engkaulah tempat kembali. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu maupun yang akan datang, yang aku lakukan sembunyi-sembunyi maupun yang terang-terangan). (Dan dosa-dosa yanng Engkau lebih mengetahuinya daripada aku). Engkaulah Zat yang terdahulu dan terakhir. (Engkaulah sembahanku). Tiada Ilah yang haq selain Enkau. (Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Mu)"

Keterangan: Beliau mengucapkan doa ini pada shalat malam.

Bacaan kesembilan










"Ya Allah, Rabb malaikat Jibril, Mikail dan Israfil. Pengatur langit dan bumi. Zat yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib dan yang nampak. Engkaulah yang memberi keputusan bagi seluruh hamba-Mu dari semua yang mereka perselisihkan. Tunjukilah aku dengan ijin-Mu dari segala yang diperselisihkan itu kepada kebenaran. Karena Engkaulah Zat yang memberi petunjuk bagi siapa saja yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus"

Catatan Kaki
  1. Ibnu Taimiyah dalam Tanawwu' Al-'Ibadaat (hal. 85) menuliskan bahwa bacaan pertama adalah doa yang paling shahih sanadnya. Walaupun demikian ulama dari sahabat dan generasi setelahnya lebih menyukai doa Al istiftah selain doa ini, sama halnya dengan mayoritas dari para sahabat yang lebih menyukai bacaan kelima
  2. Dari sekian banyak bacaan doa istiftah ini, melafadzkannya sesekali lebih diutamakan daripada terus-menerus mengucapkan salah satu bacaan lafadz dengan meninggalkan bacaan lafadz lainnya.

Kamis, 30 Desember 2010

Seri Bacaan Shalat (1): Do'a istiftah bagian satu

Buat kita yang nggak pernah ngerasain bangku pengajian, atau madrasah, apelagi pesantren, kebanyakan dari kita tahu bacaan sholat dari buku agama Islam. Nah, sayangnya kadang kita merasa cukup sudah hapal dengan bacaan tersebut, dan sering "menghujat" kalau bacaan lain dari yang sudah kita hapal adalah salah.

Kemarin baru download e-book "Sifat Sholat Nabi" nya Syaikh Muhammad Nashirudin Albani, sepertinya harus di share dengan teman-teman. Sayangnya buku ini sepertinya tidak "awam-friendly" seperti saya. Jadi kalau teman-teman mendapati saya menukil hal yang salah mohon tulisan ini diluruskan.

Kita mulai dengan bacaan do'a istiftah sebagai bacaan do'a antara takbiratul ihram dan bacaan Alfatihah.

Rabu, 29 Desember 2010

Bagaimana sih bersyukur itu

Dalam artikel kemarin telah disebutkan bahwa syukur itu sebenarnya untuk diri kita sendiri. Dan sebaik-baik contoh bersyukur adalah Rasulullah SAW. Sesuai janji kemarin, berikut adalah referensi yang saya dapat untuk masalah syukur ini. Jika ada kawan yang ingin menambahkan silahkan tambahkan di komentar atau via japri ke email

Syukur itu menurut saya bermula dari Maha Pengasih dan Maha Penyayangnya Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat yang tak terhingga






"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (QS Ibrahim; 14:34)

Di ayat lainnya, Allah SWT berfirman






"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS An-Nahl; 16:78)
 

Selasa, 28 Desember 2010

Allah tidak butuh syukur kita

Selagi saya "Qur'an-walking" tentang syukur, lagi-lagi Allah menyentil saya, 






"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha terpuji" (QS Luqman; 31:12)

Lanjut dengan "Hadis-walking" dan menemukan hadis ini



 

 

Hadis riwayat Mughirah bin Syu'bah ra, ia berkata bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: "Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti itu, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur" (Shahih Muslim)

Selama ini saya sudah merasa bersyukur, tapi membaca Quran dan hadis di atas bagai dapat pencerahan yang "menyakitkan" karena "Level" bersyukur saya masih dalam tingkat "melakukan perintah Allah karena kewajiban". 

Lalu, bagaimana sih sebenarnya pelaksanaan syukur itu? insya Allah lanjutin besok ya :)
kali ini mau blog-walking dulu cari referensi.

Wassalam




Senin, 27 Desember 2010

Bohong yang Baik(?)

Masa sih ada bohong yang baik? Ada nggak sih hadisnya?

Berdasarkan pengalaman pribadi, memang benar kalau satu kali bohong akan menimbulkan kebohongan yang lain. Kata anak ABG jadul, "jerawat yang satu hilang dipencet, eh nongol lagi jerawatyang lain" :)

Inget banget dulu waktu SD disetrap sama Bu Guru, trus disuruh nulis "Aku tidak akan nakal lagi" sebanyak 100 kali, lalu harus ditandatangan orang tua. Nah mulai deh bohong jilid satu.....malsuin tandatangan ortu. Besoknya di tanya Bu Guru..."ini bener tanda tangan orang tua kamu?".....(sambil mulai keringetan) mulailah bohong jilid kedua "i....i..iya Bu"....dst dst (hehe malu kalo detail)...akhirnya ya jadi sadar sendiri kalau jujur adalah perbuatan kunci agar terhindar dari masalah sedari awal.

Minggu, 26 Desember 2010

3 derajat yang membuat perbedaan

Pekan lalu kami sekeluarga pergi ke Lescun, daerah pegunungan bersalju sekitar 1 jam berkendaraan dari Pau. Sesampainya disana, suhu udara sekitar 4C. Dengan suhu seperti itu, saya dengan pakaian "sehangatnya" -dan tanpa sarung tangan- masih bisa menikmati pemandangan di sana. Sementara anak-anak yang memang berpakaian khusus untuk dingin, malah asyik bermain salju.
Lescun

Semalam, kami ke luar kota untuk refreshing setelah seharian dirumah memasak semua masakan yang kami kangeni (Bubur, tahu isi, dan bakso). Kebetulan kami kedatangan tamu yang pandai dan mau memasak ditempat kami :). Keluar dari pakir bawah tanah, hawa dingin pun menyambut. Dengan pakaian yang sama saya gunakan untuk ke Lescun, ternyata saya merasakan rasa dingin yang luar biasa di telapak tangan dan wajah. Satu hal yang tidak saya rasakan di Lescun. Praktis sepanjang jalan, tangan saya lebih sering masuk ke kantong jaket untuk menghindari dingin. Sayangnya saya senang memotret, dan setiap saya memotret, tangan terasa kaku karena dingin. Bahkan ketika harus memasangkan seat-belt untuk anak, antara tangan dan otak kok seperti nggak nyambung :). Akhirnya kami tahu kalau suhu terakhir malam itu saat kami diluar adalah 1C.

Sabtu, 25 Desember 2010

Bangkrut

Kali ini gak mau panjang-panjang nulis deh....semoga kita tidak termasuk orang yang disebut dalam hadis berikut
Dari Abu Hurairah ra, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tahukah kalian siapa sebenarnya orang yang bangkrut?" Para sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut menurut pandangan kami adalah seorang yang tidak memiliki dirham (uang) dan tidak mermliki harta benda". Kemudlan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari Kiamat membawa pahala shalat, pahala puasa dan zakatnya, (tapi ketika hidup di dunia) dia mencaci orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain (secara bathil), menumpahkan darah orang lain (secara bathil) dan dia memukul orang lain, lalu dia diadili dengan cara kebaikannya dibagi-bagikan kepada orang ini dan kepada orang itu (yang pernah dia zhalimi). Sehingga apabila seluruh pahala amal kebaikannya telah habis, tapi masih ada orang yang menuntut kepadanya, maka dosa-dosa mereka (yang pernah dia zhalimi) ditimpakan kepadanya dan (pada akhirnya) dia dilemparkan ke dalam neraka." (Riwayat Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya)

Jumat, 24 Desember 2010

Arah Qiblat

Lagi liburan???
Nggak punya Kompas???
Bingung sholat ngadep mana???
Terus gimana dong????
Keringanan soal Qiblat bagi yang tidak tahu arahnya [1]
firman Allah SWT:

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

“Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS.Al-Baqoroh: 144)

Sesungguhnya menghadap qiblat dalam sholat termasuk syarat sah sholat yang apabila seseorang sholat dengan tidak menghadap qiblat maka sholatnya tidaklah sah. Kecuali bagi yang tidak mengetahui arah atau tidak mampu menghadap ke qiblat seperti ketika kondisi khouf (takut) dan sakit, Atau bagi yang sholat sunnah di atas kendaraan, atau hal-hal lain yang dibolehkan oleh Syari’at.

Kamis, 23 Desember 2010

Belajar dari Luqman Al Hakim

Sewaktu Balikpapan, anak saya bersekolah di SDIT Luqman Al Hakim. Penasaran juga sih, siapa sih Luqman Al Hakim?? kenapa namanya bisa dipakai oleh SDIT yang dikelola oleh Ponpes Hidayatullah ini.

Alih-alih menunjukan referensi tentang beliau, Bu Kepsek yang saya temui waktu itu malah merujuk kami untuk membaca surat ke 31 dalam Al Qur'an. Dan Subhanallah!!!...disitu saya temukan nama “Luqman” sebagai satu surat dalam Al Qur'an. Tambah penasaran deh terhadap orang yang luar biasa ini.

Dan ternyata benar!!!....begitu banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari beliau, terutama mengenai metoda pengajaran terhadap anak.

Rabu, 22 Desember 2010

Safety First

Sehabis mengikuti seminar eksplorasi dan produksi di kantor minggu lalu, semua peserta kembali di-ingatkan mengenai soal keselamatan kerja, atau bahasa kerennya “Safety”. Tahun ini adalah yang terburuk buat perusahaan karena tercatat banyak kematian akibat kerja. Yang menyedihkan, hampir semua diakibatkan kelalaian terhadap prosedur kerja.

Dari situ, kok otak ini langsung nyambung ke Islam. Ternyata soal safety ini merupakan satu hal yang pokok dalam Islam. Nggak percaya? Dari artinya saja kata “Islam” berarti keselamatan :)

Cuma itu?...ya nggak lah....masa ya nggak dong :D


Selasa, 21 Desember 2010

Mengajak anak shalat

"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). " (QS Luqman 31:17) 

Perintahkan (di hadis lain “ajarkan”) anak-anak kalian sholat ketika mereka berusia 7 tahun dan pukulah mereka jika meninggalkannya ketika mereka berusia 10 tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka” (HR Ahmad dan Abu Daud)

http://papyrusbooks.blogspot.com/

Pertama kali baca hadis ini, hati ini berkata “serem amat ya Islam, main pukul segala”. Setelah direnungkan ternyata nggak. Coba deh baca lagi, ternyata ada rentang waktu 3 tahun lho untuk suatu proses yang namanya “pembiasaan” atau “pembelajaran”.

Kalau setelah 3 tahun ternyata anak masih suka melalaikan shalatnya, maka paling tidak ada dua kemungknan logis
  • cara orangtua yang salah
  • atau anaknya memang yang ndableg
Saya sendiri, cenderung kepada kemungkinan yang pertama.

Senin, 20 Desember 2010

Akhlak kepada orang tua (2); Keutamaan berbuat baik kepada orangtua

Salah satu yang sangat saya teladani dari Ayah saya adalah soal berbakti kepada orang tua. "Babeh" -begitu kami anak-anaknya memanggil Ayah kami- begitu sayang dan berbakti kepada orang tua nya, saya menjadi saksi hidup kalau beliau lebih memilih untuk sering di Kampung Mbah untuk merawat Mbah, daripada di Depok tempat kami tinggal. 

Alhamdulillah, sehari sebelum Mbah Putri meninggal, kami juga menjadi saksi betapa kasih sayang Babeh terhadap Mbah Putri yang sudah tergolek lemah. Bagaimana Babeh menyuapi Mbah, membersihkan kotoran Mbah. 

Babeh dan cucu-cunya

Berburu makanan halal (3); Emulsifier

Pertama kali kita datang ke Pau, maka salah satu "welcome kit" yang diberikaan oleh teman-teman disini adalah list ingredients yang haram. Dengan kode seperti E472, E471, tentu membuat bingung, "mahluk apakah ini?" :)


Setelah browsing ke Mbah Google, ternyata mahluk itu bernama "emulsifier" (hehehe...tambah high-tec neh). 


Berikut ini liputannya
===========================================


Apa itu emulsifier
Di dapur selalu kita temui dua bahan yang nggak pernah akur, yaitu bahan berbasis air dan bahan berbasis minyak atau lemak (coba aja campur air sama minyak, nggak nyampur kan :). Sementara di  industri makanan, sering digunakan kedua jenis bahan ini dalam satu resep. Lah kalo bahannya nggak nyampur kan rasanya nggak mak-nyuss jadinya.


Disinilah emulsifier berperan. Emulsifier memiliki karakter yang mampu menyambung silaturahmi antara bahan berbasis air dan bahan berbasis lemak. Hal ini dimungkinkan karena didalam tubuhnya mengalir "darah air" (yang disebut gugus polar) dan "darah lemak" (yang disebut gugus non polar). sehingga dengan perantaraan emulsifier bahan berbasis air dan lemak bisa terjembatani

Minggu, 19 Desember 2010

Tentang Shalat (1); Pentingnya Shalat

Kebetulan setelah pengajian, waktunya bertepatan dengan pertandingan bola Indonesia vs Philipina. Sayangnya di Pau ini nggak mungkin dapat siaran TV indonesia. Dalam prosesnya segala daya upaya ditempuh untuk bisa nonton bareng di TV. Kabel HDMI diambil dari rumah seorang warga yang jaraknya lumayan jauh. Disinilah peran kreatifitas dan kemauan menjadi faktor sukses nonton bareng :)

Nah, kalau dipikir-pikir, untuk perkara mubah seperti nonton bola saja kita bisa kerahkan semua kreatifitas kita untuk mencapai tujuan. Kalau untuk perkara wajib seperti shalat, mengapa seolah-olah pikiran dan kreatifitas kita menjadi terbatas.

Bagi semua muslim, maka shalat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Kecuali bagi orang-orang yang termasuk kategori 1)Gila, 2)anak kecil yang belum baligh, 3) wanita haidh atau nifas.

Semua kreatifitas harus dikerahkan untuk bisa shalat dalam kondisi apapun. Jika tidak ketemu air wudhu bisa tayamum, nggak bisa shalat berdiri silahkan duduk. Nggak bisa duduk, silahkan berbaring. Bahkan sampai shalat dengan kedipan mata saja jika memang tubuh ini tidak bisa digerakkan.

http://blog.al-habib.info/no-excuse-for-prayers/


Lupa shalat?ketiduran? Bukan alasan. Shalatlah segera saat kita ingat.

Pengajian Desember '10 ; Amalan Penghapus Dosa

Pengajian kali ini dibuka dengan pembacaan Al Quran oleh Bang Armon, yang dilanjutkan kultum oleh Bayu. Ringkasan kultumnya dapat dibaca pada cuplikan berikut.




Adalah suatu kewajaran jika manusia melakukan kesalahan (dosa). Dalam sebuah hadisnya, seperti yang diwartakan Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda 
 
Setiap manusia adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat

Berikut ini dibacakan beberapa amalan yang bisa menghapus dosa

Senin, 13 Desember 2010

Berburu Makanan Halal (2): Tentang Sembelihan dan Sembelihan Ahli Kitab

Menyembelih Sebagai Syarat Halalnya Binatang
Binatang-binatang darat yang halal dimakan itu ada dua macam:
  1. Binatang-binatang tersebut mungkin untuk ditangkap, seperti unta, sapi, kambing dan binatang-binatang jinak lainnya, misalnya binatang-binatang peliharaan dan burung-burung yang dipelihara di rumah-rumah.
  2. Binatang-binatang yang tidak dapat ditangkap.
Untuk binatang-binatang yang mungkin ditangkap seperti tersebut di atas, supaya dapat dimakan, Islam memberikan persyaratan harus disembelih menurut aturan syara'.

Jumat, 10 Desember 2010

Hukum Tajwid (2) Idzhar

Izhar Halki ( اِظْهَارْ ) yang artinya jelas dimana apabila ada Nun mati/Tanwin bertemu dengan salah satu huruf Izhar makan Nun mati/Tanwin tersebut dibaca jelas. Jelas disini maksudnya tidak mengalami perubahan bacaan yaitu Nun tetap dibaca N.

Mungkin ada yang bertanya mengapa Izhar itu dimasukkan dalam Ilmu Tajwid padahal tidak perlu dijelaskan karena perubahannya tidak ada. Yah... Idzhar memang cara membaca tidak ada perubahan yakni Nun nati/Tanwin tetap dibaca dan tidak mengalami perubahan tapi ada hukum yang mengaturnya kapan hal ini terjadi. Dan hukum itulah yang menyebabkannya dimasukkan dalam penjelasan kitab. Hukum tersebut saya sudah jelaskan sebelumnya bahwa.
Adapun huruf Izhar halki itu ada 6 yaitu:


ا ه ع ح غ خ


Untuk mudah mengingatnya, kata kuncinya adalah Aa' (ا ع)  ketawa, ketawanya bunyinya "ha HA kho gho" (غ خ ح ه) .....hehehe....maksa ya :)


Contoh:


-Min ummatin ( مِنْ اُمةٍ ) tetap dibaca Min ummatin
-In huwa ( اِنْ هُُوَ ) tetap dibaca In huwa


Jadi cuma ada 6 huruf dalam hukum Nun mati dan Tanwin yang memungkinkan Nun tetap dibaca N.

lihat selengkapnya


Untuk yang ingin mencari e-book tajwid, silahkan lihat di download favorit

Kamis, 09 Desember 2010

Shaum Asyura - Hukum, Keutamaan, Sejarah dll

Untuk warga Pau yang hendak melaksanakan, puasa sunnah di bulan Muharram, maka di informasikan bahwa tanggal 9, 10, dan 11 Muharram bertepatan dengan 15, 16 dan 17 Desember 2010.  Adapun subuh, jatuh pada jam 07.09 dan maghrib jatuh pada jam 17:29. 

Ada tiga pilihan untuk melaksanakannya;
  1. puasa satu hari; tanggal 10 Muharram saja (16 Desember)
  2. puasa dua hari; tanggal 9,10 (15,16 Desember) atau 10,11 Muharram (16,17 Desember)
  3. puasa tiga hari; 9-11 Muharram (15-17 Desember)


Untuk dalil dan penjelasan lebih detail mengenai puasa  Asyûrâ` silahkan di baca kutipan berikut ini
===================================================================


Shaum ‘âsyûrâ` adalah shaum (puasa) hari Asyûrâ`, yaitu hari ke-10 bulan Muharram. Shaum pada hari ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura`, maka beliau menjawab :


يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ

(Shaum tersebut) menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.” [HR. Muslim 1162)

Berburu makanan halal

Ada satu kaidah yang sangat berkesan buat saya sampai saat ini. Kaidah ini disampaikan dalam satu forum pengajian yang sayangnya saya sudah lupa siapa ustadznya :). Kaidah itu berbunyi seperti berikut
  • Untuk urusan Ibadah, semuanya adalah tidak boleh kecuali ada dalil yang memperbolehkannya
  • Untuk urusan muamalah, semuanya adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya
Sangat berkesan, karena hal ini menunjukan bahwa untuk urusan Ibadah kita tidak boleh asal melakukan sesuatu tanpa dalil. Sementara untuk muamalah (makanan menurut saya termasuk dalam kategori ini), bahwa pada dasarnya Islam sangat memudahkan umatnya dalam bermuamalah.

Makanan halal adalah satu tema yang menarik untuk ditelusuri, saking menariknya banyak ragam pendapat dari yang paling moderat sampai yang paling ekstrem. Agar terhindar dari debat berkepanjangan, kita mulai saja dari yang pasti halalnya.

Hukum Tajwid (1) Waqaf atau tanda berhenti

Waqaf( وقف ).
Dari sudut bahasa: Berhenti / menahan. Dari sudut istilah tajwid: Menghentikan seketika bacaan secara memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernafas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Do'a kafaratul majlis

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang duduk di suatu majlis dan banyak salah, lalu sebelum beranjak dari majlis tersebut, ia mengucapkan,


سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنِتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

[Maha suci Engkau, Ya Allah. Dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu], melainkan diampuni baginya dosa yang terjadi di majlis itu."(HR. at-Tirmidzi) 


lebih lengkapnya lihat disini
http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatmaklumat&id=100

Rabu, 08 Desember 2010

Akhlak kepada orang tua

Mutiara pengajian bulan Oktober '10 tentang Bakti ke orang tua dan silaturahim:


Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »


"Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina." Ada yang bertanya, "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga."
(HR. Muslim) 

 

Beberapa ayat Allah tentang berbakti kepada orang tua


Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra’: 23)

Jalan Yang Lurus


Tunjukkan kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugrahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat". (Al Fatihah:6-7)
  • Yang terlihat bengkok belumlah tentu bengkok

  • Yang terlihat lurus belumlah tentu lurus