Jumat, 11 Februari 2011

Marah

Pernah dong marah...
entah itu marah kepada orang lain, marah terhadap keadaan, atau malah kepada orang-orang terdekat kita (orang tua, istri anak atau kerabat)....

berikut hasil penelususuran saya di software salafi db dan beberapa referensi di Internet

Seorangmuslim hendaknya mampu menahan amarah

 
وَالْكَظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

“…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)  orang lain dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran: 134).


 

Dari Abu Hurairah: seseorang berkata kepada Nabi SAW: "Berilah wasiat kepadaku", Sabda Nabi SAW,"Janganlah engkau mudah marah". Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali, Sabda beliau,"Janganlah engkau mudah marah". (HR Bukhari)

Orang yang mampu menguasai diri ketika marah adalah orang yang kuat


Hadis riwayat Abu Hurairah ra; ia berkata: Bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat, tetapi orang yang kuat itu ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah."


Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah
 

Hadis riwayat Abu Bakrah, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang tidak boleh memutuskan perkara antara dua orang ketika ia sedang marah"

Boleh marah, tapi hanya jika...

dalam sebuah hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
 
ما خيّر النبي صلى الله عليه وسلم بين أمرين إلا اختارأيسرهما ما لم يأثم فإذا كان الإثم كان أبعدهما منه والله ما انتقم لنفسه فى شيء يؤتى إليه قطّ حتى تنتهك حرمات الله فينتقم لله. [رواه البخاري]

“Tidaklah diajukan dua pilihan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali beliau akan memilih yang paling mudah, selama tidak mendatangkan dosa. Jika itu adalah dosa, maka beliau akan menjauhi keduanya, dan demi Allah beliau tidak pernah marah karena urusan pribadi yang beliau hadapi, kecuali jika kehormatan Allah dilanggar maka beliau akan marah karena Allah.” (HR. Bukhari)

Yang sebaiknya dilakukan di saat marah 

Diam

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
علّموا ويسّروا ولا تعسّروا وإذا غضب أحد كم فليسكت   

“Ajarilah, berilah kabar gembira dan jangan menyusahkan, bila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam.” (HR. Ahmad dan Bukhari)

Mengubah posisi
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا غضب أحدكم وهو قائم فليجلس فإن ذهب عنه الغضب وإلا فليضطجع

”Jika salah seorang di antara kalian marah sedang ia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk hingga amarahnya hilang. Tetapi jika belum hilang maka hendaklah ia berbaring.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Berwudhu

"Sesungguhnya  marah itu daripada syaitan dan syaitan itu dijadikan daripada api dan sesungguhnya api itu terpadam dengan air. Maka jika sesiapa di antara kamu yang dalam keadaan marah, maka bersegeralah mengambil wudhu." (Hadis riwayat al-Imam Ahmad)

Memaafkan

وَالَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبَآئِرَ اْلإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ

“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (QS. Asy Syuura: 37)

Wallahua'lam bishshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar