Sabtu, 19 Maret 2011

Adab dalam berdoa

Di ambil dari buku "Doa dan Zikir" syaikh Yazid bin Abdul Qadir Jawaz (plus beberapa sumber di Internet untuk poin yang tidak ada hadisnya)
==============================================
Di antara adab berdoa dan beberapa faktor penyebab dikabulkannya doa adalah sebagai berikut; 
  • Ikhlas karena Allah SWT semata  

  • Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dengan bacaan shalawat atas Rasulullah SAW dan diakhiri dengan hal yang sama
     
  • Bersungguh-sungguh dalam berdoa serta yakin akan dikabulkan
     
  • Mendesak dengan penuh kerendahan dan tidak terburu-buru
Rasulullah SAW mengingatkan hal ini dalam sabdanya:

Akan dikabulkan doa salah seorang diantara kalian selama ia tidak terburu-buru (dalam doanya) dan berkata: “Saya telah berdoa, tapi belum juga dikabulkan!” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu). 
 
Dalam riwayat Muslim dengan lafazh: Senantiasa dikabulkan doa seorang hamba selama ia tidak berdoa dalam perkara dosa atau dalam rangka memutus hubungan silaturrahim, serta tidak terburu-buru.” Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, apa maksudnya terburu-buru (dalam doa)?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: Yaitu orang yang berdoa tersebut berkata: ‘Saya sudah berdoa dan berdoa, tapi belum juga dikabulkan.’ Kemudian ia jenuh/bosan untuk berdoa dan akhirnya meninggalkan doa (tidak lagi berdoa).”
  • Menghadirkan hati

  • Berdoa baik dalam keadaan lapang maupun susah

  • Tidak boleh berdoa dan memohonkan sesuatu kecuali hanya kepada Allah SWT semata

  • Tidak mendoakan keburukan kepada keluarga, harta, anak dan diri sendiri
Rasulullah SAW bersabda;
"Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang didalamnya tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahmi melainkan Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga kemungkinan; (yaitu) dikabulkan segera doanya itu, atau Dia akan menyimpan baginya di akhirat kelak; atau Dia akan menghindarkan darinya keburukan yang semisalnya". Maka sahabat pun berkata; "Kalau begitu mari kita memperbanyaknya" Beliau bersabda; "Allah lebih banyak (memberikan pahala)" (HR Ahmad dan Bukhari) 
  • Merendahkan suara ketika berdoa, yaitu antara samar dan keras (QS Al A'raaf:55, 205)
"Dan sebutlah (nama) Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaan-Nya) serta tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai" (QS Al A'raaf:205)

Ketika Rasulullullah SAW mendengar para sahabatnya berdoa dengan suara keras, beliau bersabda; "Kasihanilah diri kalian karena kalian tidak berdoa kepada Rabb yang tuli dan jauh, tetapi kalian berdoa kepada Rabb Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat" (HR Bukhari dan Muslim)
  • Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu mohon ampun karenanya.

  • Mengakui nikmat yang diberikan Allah SWT dan bersyukur atasnya

  • Tidak  membebani diri dengan membuat sajak dalam berdoa

  • Tadharru' (merendahkan diri), khusyu', raghbah (berharap untuk dikabulkan) dan rahbah (rasa takut tidak dikabulkan)
"Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami."(QS Al Anbiyaa:90)
  • Menghadap kiblat

  • Memanjatkan do'a tiga kali

  • Mengangkat kedua tangan
Imam Al Qasim bin Muhammad berkata: "Aku melihat Ibnu Umar berdoa di Al Qashi, beliau mengangkat kedua tangannya sehingga sejajar dengan kedua pundaknya dan kedua telapak tangannya dihadapkan ke arah wajahnya" (Di shahihkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari) 
  • Tidak berlebih-lebihan dalam berdoa
Rasulullah SAW bersabda; " akan ada dalam umatku kaum yg berlebih-lebihan dalam soal bersuci dan berdoa." (HR Abu Dawud)

Imam Ibn Qayyim memuatkan hadis ini bila membuat tafsir kpd ayat 55 dari S_alA'araf:" Berdoalah kpd Tuhan-mu dgn berendah diri dan suara yg lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 yg melampaui batas." Berlebih-lebihan dalam berdo'a itu ialah antaranya s membaca doa yg tidak makthur (tidak ada dalilnya), berkumpul dalam berdo'a dan mengeraskan suara ketika berdoa. 
  • Bertawassul kepada Allah SWT dengan Asmaa-ul Husna
"Hanya milik Allah Asmaa-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul Husna itu dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan" (QS Al A'raaf:180)
  • Makanan-Minuman dan pakaian dari sumber yang halal
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan Allah telah memerintahkan kaum mukminin dengan apa-apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman: “Wahai para rasul, Makanlah dari yang baik-baik dan beramal sholehlah. Sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa-apa yang kalian lakukan.”

Dan juga firman-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang Kami rizkikan kepada kalian.”

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan rambutnya acak-acakan dan penuh debu, kemudian ia (laki-laki tersebut) mengangkat tangannya ke langit (seraya berdo’a), Ya Rabbi, ya Rabbi,” akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dari yang haram. Maka bagaimanakah do’anya akan dikabulkan?(HR. Muslim, dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

  • Hendaklah orang yang berdoa memulai dengan mendoakan diri sendiri, setelah itu orang lain.

  • Jika memungkinkan, berdoa dalam keadaan masih ada wudhu
======================
Catatan:
Tentang Mengusap muka setelah berdoa
Ibnu Taimiyyah berkata: "Adapun tentang Nabi SAW mengangkat kedua tangannya di waktu berdo'a, maka sesungguhnya telah diriwayatkan hadis-hadis shahih dan banyak jumlahnya. Sedangkan tentang mengusap muka, tidak ada satupun hadis yangshahih. Ada satu atau dua hadis, tetapi tidak dapat dijadikan hujjah"

Wallahua'lam





Tidak ada komentar:

Posting Komentar