Sabtu, 29 Januari 2011

Persiapan perjalanan (2) soal wudhu dan tayamum

Berdasarkan pengalaman selama ini...permasalahan bersuci sebelum sholat memang sering menjadi kendala tersendiri. Terutama mengenai tayamum.....saking jarangnya saya melakukan perjalanan jauh...setiap saat itu pula saya lupa bagaimana bertayamum.



Berwudhu

Sebenarnya di zaman modern ini, untuk berwudhu seharusnya tidak menjadi masalah. Hampir disemua sarana umum memiliki toilet (gratis ataupun berbayar). Bahkan didalam kendaraan (pesawat, kereta, kapal laut ataupun Bis) hampir semua dilengkapi toilet. Dan hampir setiap toilet memiliki wastafel. 

Kita bisa menggunakan wastafel untuk berwudhu. Nggak usah risih di anggap orang aneh....toh mereka nggak kenal kita :)

Persoalan baru muncul saat akan membasuh kaki......
  • kalau melepas sepatu dan mengangkat kaki ke westafel tentu tidak praktis dan tidak enak (bisa bikin becek :)
  • Kaus kaki menjadi ikut-ikutan basah (karena nggak mungkin kita keluar tolet sambil nenteng-nenteng kaus kaki sambil menunggu kaki kering)
Untuk hal ini ternyata ada solusi mudahnya. "Nggak usah lepas sepatu"

Jumat, 28 Januari 2011

Persiapan perjalanan (1) Doa dalam perjalanan

Senin depan insya Allah saya harus siap-siap ke Angola. Mumpung ada waktu, cari referensi dulu tentang persiapan perjalanan. Saya mulai dengan doa perjalanan, dan ternyata lumayan banyak doa yang bisa kita panjatkan dari mulai keluar rumah sampai tempat tujuan.


Dalam perjalanan kita disunahkan untuk memperbanyak do'a karena kondisi dalam perjalanan adalah saat yang mustajab (untuk dikabulkannya doa).



Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَالْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga do’a yang tidak diragukan lagi terkabulnya yaitu do’a seorang musafir, do’a orang yang terzholimi, dan do’a orang tua kepada anaknya.”



Doa ketika keluar rumah
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ أَضِلَّ اَوْ اُضَلَّ اَوْاَزَلََّ اَوْاُزِلَّ اَوْاَظْلَمَ اَوْاُظْلِمَ اَوْاَجْهَلَ اَوْيُجْهِلَ عَلَيَّ
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari tersesat dan disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, dari kegelapan dan digelapi dari berbuat bodoh dan dibodohi orang"



lalu dilanjutkan dengan do'a ini
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِاللهِ


"Dengan menyebut nama Allah aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah"


Doa naik kendaraan
Diawali dengan “Bismillah, bismillah, bismillah”. Ketika sudah berada di atas kendaraan, hendaknya mengucapkan, “Alhamdulillah”. Lalu membaca;



سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
“Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami"
Kemudian mengucapkan, “Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah”. Lalu mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca;
سُبْحَانَكَ إِنِّى قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzholimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau"



Kemudian dilanjutkan dengan
اَللّهُمَّ إِنَّانَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَاالْبِرَّوَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَاتُحِبُّ وَتَرْضَى، اَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا، وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ. اَللّهُمََّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِيْ السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُ فِيْ الأَهْلِ وَالْمَالِ. اَللّهُمَّ إِنَّانَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِالسَّفَرِوَكَآبَةِالْمُنْقَلَبِ وَسُوْءِالْمَنْظَرِفِيْ الأهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ
Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang Engkau sukai dan Engkau ridhoi. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga dan harta (ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu darikelelahan dalam bepergian, tempat kembali yang menyedihkan dan pemandangan yang jelek dalam keluarga, harta dan anak.



Membaca Do’a Ketika Mampir Di Suatu Tempat
Dari Khowlah binti Hakim As-Sulamiyah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَأَعُوذُبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْيَضُرُّهُشَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat kemudian dia mengucapkan; ”A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq.” (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap makhluk)”, maka tidak ada satu pun yang akan membahayakannya sampai dia pergi dari tempat tersebut.”

juga do'a berikut
اَللّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ اَهْلِهَا وَخَيْرَمَا فِيْهَا،وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ اَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya 
Daftar referensi blog
http://mromi.wordpress.com/2009/02/11/doa-ketika-akan-berangkat-haji/ 

http://asmssl0812.blog.friendster.com/tag/doa-dalam-perjalanan/


Kamis, 20 Januari 2011

Hukum Tajwid (3) Idghom

Idgham ( اِدْغَامْ ) artinya memasukkan. Hukum bacaannya yaitu, apabila ada Nun mati/Tanwin bertemu dengan huruf berikut  ي م ن و ل ر , maka Nun mati/tanwin dihilangkan (tidak dibaca lagi) digantikan dengan huruf Idgham tersebut.


untuk mudah mengingatnya kita pakai aja kata kunci Mawunya Lari ( رل - ي ن و م  ), qiqiqi....maksa lagi deh

Idgham pada kategori Hukum Nun mati/Tanwin terbagi 2 macam yaitu Idgham Bigunnah dan Idgham bilagunnah.

  • Idgham bigunnah (  اِدغَام بِغُنَه ) artinya memasukkan sambil mendengungkan. Idgham ini berlaku untuk huruf (   ي    م    ن    و    ). Cara membacanya yaitu mendengungkan atau menggetarkan saat proses bacaan idgham berlangsung.

         contoh
     tulisan-nya  Raghadan-wadkhuluu  dibaca Raghadaw-wadkhuluu


      
  • Idgam Bilagunnah (  اِدغَام بِلاغُنَه ) . Idgham ini berlaku untuk huruf  ل  dan  ر. Cara membacanya yaitu tidak didengungkan atau tidak digetarkan pada saat Idgam berlangsung.
         contoh
      tulisan-nya  tsamaratin-rizqaan  dibaca tsamaratir-rizqaan



 link asalnya diambil dari sini

Jumat, 14 Januari 2011

Keutamaan Berdzikir

Assalamualaikum wr. wb, selamat hari Jum’at buat semua…
Spt biasa, siapa aja nih rekan2 yg bawa mobil dan mau dapat pahala kasi tebengan utk Jum’atan ?... J

Berikut ada artikel ttg Zikir dan Majelis zikir/ilmu yg mudah2an bisa bermanfaat buat menambah wawasan Islam kita.

Wassalamualaikum wr.wb.
== Armon===
=============================================
Bila Banyak Berdzikir

Segala puji bagi Allah, Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun. Dzat yang menetapkan takdir dan mengatur segala urusan. Dzat yang mempergilirkan malam dan siang sebagai pelajaran bagi orang-orang yang memiliki hati dan pemahaman. Dzat yang menyadarkan sebagian makhluk dan memilihnya di antara orang pilihan-Nya dan kemudian Allah memasukkan dia ke dalam golongan orang-orang yang terbaik. Dzat yang memberikan taufik kepada orang yang Dia pilih di antara hamba-hamba-Nya kemudian Allah jadikan dia termasuk golongan al-Muqarrabin al-Abrar.

Segala puji bagi-Nya yang telah memberikan pencerahan kepada orang yang dicintai-Nya sehingga membuat mereka untuk bersikap zuhud di alam kehidupan dunia ini, sehingga mereka bersungguh-sungguh untuk meraih ridha-Nya serta bersiap-siap untuk menyambut negeri yang kekal. Oleh sebab itu, mereka pun menjauhi perkara yang membuat-Nya murka dan menjauhkan diri dari ancaman siksa neraka. Mereka menundukkan dirinya dengan penuh kesungguhan dalam ketaatan kepada-Nya serta senantiasa berdzikir kepada-Nya pada waktu petang maupun pagi. Dzikir itu senantiasa mereka lakukan walaupun terjadi perubahan keadaan dan di setiap kesempatan; malam maupun siang hari. Oleh sebab itu, bersinarlah hati mereka dengan pancaran cahaya keimanan (lihat Mukadimah Al Adzkar, dalam Shahih Al Adzkar, hal. 11) Saudaraku -semoga Allah menyinari hati kita dengan keimanan-, dzikir merupakan ibadah yang sangat agung. Allah ta’ala berfirman,

“Maka ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku juga akan mengingat kalian.” (QS. al-Baqarah: 152)


Jumat, 07 Januari 2011

Dinamika bertetangga

Status facebook seorang teman pekan lalu membuat miris

Di jepara 6 org dlm satu keluarga wafat krn keracunan "tiwul" yg dimakan gara2 g sanggup beli beras ... Ya ampun ironis bgt...ya Alloh angkatlah kesulitan bangsa kami..jauhkan dari segala kekufuran ...

Yang langsung kepikiran adalah istighfar kepada Allah, takut kalau-kalau orang-orang terdekat atau tetangga sendiri yang mengalami hal itu sementara kita hidup cukup.

“Tidaklah beriman kepadaku seorang yang kenyang sedangkan tetangga di sampingnya menderita kelaparan, sementara dia mengetahui.” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

Selasa, 04 Januari 2011

Sebab-Sebab Tertolaknya Doa

Alhamdulillah dapet kiriman artikel bagus dari Pak Aslam. Agak panjang tapi penting untuk dibaca
===================================================
 [Diterjemah dari Syurut Ad-Du'a wa Mawani' Al-Ijabah hal. 17-21 karya Said bin Wahf Al-Qahthani, dengan sedikit perubahan]

Di antara sebab-sebab tertolaknya doa adalah sebagai berikut:

Sebab pertama: Bergampangan dalam hal yang haram, baik dalam hal makanan, minuman, pakaian, dan pemberian makan. [1]
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kaum mukminin dengan perintah yang juga Dia tujukan kepada para rasul, “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[2] dan Dia juga berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”[3] Kemudian beliau menyebutkan seseorang yang letih dalam perjalanannya, rambutnya berantakan, dan kakinya berpasir, seraya dia menengadahkan kedua tanganya ke langit dan berkata, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.[4]

Sabtu, 01 Januari 2011

Seri Bacaan Shalat (3) habis

Setelah bacaan doa istiftah (1) dan (2),

Ta'awudz dan Basmalah [i]

maka Rasulullah SAW meminta perlindungan kepada Allah SWT dengan mengucapkan




"Saya berlindungkepada Allah dari syaithan yang terkutuk, dari bisikannya, kesombongannya dan tiupan mantra-mantranya."


Dan terkadang beliau menambahkan kalimat lainnya. Beliau mengucapkan



"Saya berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaithan....."