Selasa, 28 Desember 2010

Allah tidak butuh syukur kita

Selagi saya "Qur'an-walking" tentang syukur, lagi-lagi Allah menyentil saya, 






"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha terpuji" (QS Luqman; 31:12)

Lanjut dengan "Hadis-walking" dan menemukan hadis ini



 

 

Hadis riwayat Mughirah bin Syu'bah ra, ia berkata bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: "Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti itu, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur" (Shahih Muslim)

Selama ini saya sudah merasa bersyukur, tapi membaca Quran dan hadis di atas bagai dapat pencerahan yang "menyakitkan" karena "Level" bersyukur saya masih dalam tingkat "melakukan perintah Allah karena kewajiban". 

Lalu, bagaimana sih sebenarnya pelaksanaan syukur itu? insya Allah lanjutin besok ya :)
kali ini mau blog-walking dulu cari referensi.

Wassalam




Tidak ada komentar:

Posting Komentar